Terapi Sengat Lebah di Taman Wisata Lebah

Udah ada yang pernah disengat lebah? Kalau saya dulu waktu kecil karena mainnya suka di semak-semak.Hihihi

Nah saya kemaren sengaja di sengat lebah buat terapi. Iseng-iseng baca blog , tapi saya lupa namanya (maafkeun) katanya bisa buat terapi kesuburan juga, maklum saya juga lagi program. Hihihi. Oh ya namanya Taman Wisata Lebah dan tempatnya nggak jauh dari Jakarta kok. Pintu keluar tol Cibubur langsung sebelah kirinya. Saya kemaren sempet kelewatan dan akhirnya harus muter lewat Buperta dulu dan bayar 9 ribu. Yah nggak apa-apa sih namanya juga baru pertama kan.

20160625_101450

Giant bee 😀

Bisa dibilang di Taman Wisata Lebah ini kayak On Stop Healing, hehehe *maksa. Jadi bukan cuma terapi lebah aja, disitu ada juga bekam, cek darah sama sedot lintah. Kalau yang terapi sedot lintah agak-agak ekstrim sih, geli-geli gimana gitu dan saya belum berniat nyoba. Saya kesana hari Sabtu dan alhamdulillah lagi nggak ngantri jadi langsung dilayani sama mbak-mbaknya. Karena baru pertama saya disengat di 4 titik which means 4 lebah diperut. Sakit sih yang pertama-tama, tapi yang seterusnya udah nggak terlalu kok. Kata mbaknya ada efek sampingnya, biasanya bakal gatal. Kalau gatal sebisa mungkin jangan digaruk, kasih minyak kayu putih. Atau bisa aja demam, nah kalau nggak kuat bisa minum obat demam biasa. Nah kalau ternyata alergi yang membuat merah-merah sekujur tubuh baru deh minum kelapa muda atau susu sebagai penetlalisir racunnya.

20160625_085653

Setelah memberikan racunnya atau obat kali ya… mereka rela dirinya mati loh buat menyembuhkan manusia

20160625_100306

Salah satu kandang lebah penghasil madu

Taman Wisata Lebah

Suami saya di bekam di 12 titik dan total yang harus kami bayar berdua cuma Rp. 160.000. Lumayan murah kok. Saya juga beli madu super nya satu botol 90 ribu. Untuk ukuran madu asli itu termasuk murah loh.

20160625_100730

Pasukan bersih-bersih sampah selalu siap sedia

Bukan cuma itu aja loh, di Taman Wisata Lebah bisa bermain sambil belajar juga. Kenapa saya percaya banget kalau madunya asli, ya karena saya bisa lihat langsung peternakan lebahnya disitu diantara pohon randu dan tatanan taman yang cantik. Ditambah lagi banyak bangunan goa yang bentuknya lucu-lucu plus mainan anak-anak juga. Nggak heran di papan kunjungan banyak banget kunjungan dari anak TK sama SD.

Day 4 Nami island and Petite France

Maaf nge-blognya lompat-lompat ya… Niat sih dari kemaren-kemaren ada. Tapi nulisnya itu loh. Malesnya minta ampuunnn… Kena sindrom blogger males kayaknya. Melanjutkan jalan-jalan kita di Korea ya

Day 4, time to Nami Island and Petite France 😀

Bagi pecinta drama Korea yaitu  Winter Sonata pasti tahu banget Nami Island. Kalau saya sih nggak terlalu tahu drama itu, jadi ya dalam imajinasi saya Nami island ya pulau di tengah laut dan nyatanya pulau di tengah danau tapi dengan kemasan yang unik dan cantik.

DSCN4130

Orang Korea itu oke banget deh kalau mengemas suatu tempat wisata. Yang seharusnya biasa aja bisa jadi menarik. Asal tahu aja ya…di sana banyak selebaran wisata yang isinya spot-spot shootingnya film Korea. Yah, sekarang ini drama Korea memang sedang berjaya di seluruh dunia. Saya pun suka drama Korea karena ceritanya yang memang bagus dan pemainnya  ganteng.  dan nggak akting berlebihan. Inget donk kalau sinetron Indonesia pemainnya gimana. Matanya dipicing-picingin, tidur aja bedaknya tebel banget, selalu ada head voice sambil ekspresi muka aneh, yang jahat ya jahat banget, yang baik ya keterlaluan baiknya. Bukan maksud ngeledek produksi dalam negeri ada sih yang bagus, tapi… ya sudahlah.

Tuh kan kebiasaan jadi ngglambyar. Balik lagi ke Nami island deh.

Dari Seoul 2 jam perjalanan naik kereta ke Nami Island. Biar murah mending naiknya bis aja. Bisa sih naik taxi, tapi yah lumayan mahal lah. Kalau bus tour ini nggak akan bayar-bayar lagi kalau mau pergi ke lain tempat. Sayangnya waktunya cuma sehari jadinya cuma bisa ke Nami island sama Petite France. Itupun udah menggigil kedinginan.

Ini katanya spot First Kiss di Winter Sonata
Ini katanya spot First Kiss di Winter Sonata

Ke Nami island katanya bagus kalau pas musim semi. Tapi menurut saya winter pun tempat ini sempurna. Ditambah banyak ornamen-ornamen winter. Jangan lupa disana ada spot-spot buat shooting film Winter Sonata yang ditunjukin gambarnya dari adegan ciuman, pegangan tangan, sampai pelukan. Hahaha. kalau di Indonesia mungkin udah di gerebek FPI ada simbol-simbol begitu. Wakakak. Temen saya yang nge fans banget sama Winter Sonata sampai naik di patungnya mereka berdua. Nggak naik diatasnya loh ya, cuma naik di atas kaki patungnya aja.

Welcome to Nami Island
Welcome to Nami Island
Cantiknya winter di Nami Island :D
Cantiknya winter di Nami Island 😀

Buat yang muslim jangan kuatir buat sholat karena disini udah tersedia mushola dan kalau mau makan pun nggak usah takut karena ada restaurant halal disini.

Waktu itu jam udah menunjukan jam 3, kami memutuskan untuk segera keluar dari Nami island biar bisa ngejar Petite france yang jaraknya lumayan jauh. Walaupun kami dapet bis, tapi kami harus berdiri dan kebayang donk jalanan pegunungan gitu, rasanya udah mau mual aja. Keluar dari bis kami bertiga pusing-pusing dan mual. Nongkrong dipinggir jalan menstabilkan badan dan perasaan. Buset dah tuh bus berasa naik roller coaster.

DSCN4150

Ini yang bikin unik
Ini yang bikin unik

Masuk ke Petite France memang berasa kayak di Eropa beneran. Arsitekturnya, dekorasinya semua-semuanya mengingatkan saya sama desa di Inggris 😀 Ada miniatur Eifel dan sosok Petite France tentu saja. Memang luasan wilayahnya nggak terlalu luas tapi banyak spot yang bisa buat foto-foto dan ditambah lagi karena ini salah satu tempat shootingnya My Love from the Star eh ada juga layar tivi yang ada adegan di Petite Francenya. Itu mulu yang diulang-ulang. hahaha.  Disini juga ada rumah dan isinya yang bergaya eropa, sampai barang pecah belahnya.

Arsitektur gaya Eropa di Korea
Arsitektur gaya Eropa di Korea

DSCN4240

Tempat ini semakin cantik waktu pas hujan salju loh, apalagi ditambah kelap kelip lampu. Sedikit mengobati kerinduan saya sama UK #gagalmoveon.

Udah baca bukunya belum?
Udah baca bukunya belum?
Interior di salah satu rumah
Interior di salah satu rumah

Anyway, cerita sedikit waktu saya sarapan di hostel ketemu sama anak-anak Korea yang lagi liburan di Seoul. Yang bikin bangga adalah mereka tidak hanya tahu Bali tapi tahu Indonesia :D. Mitos Bali lebih terkenal daripada Indonesia telah terpatahkan di Seoul. Hihihi.

 

Camping Asik di Mandalawangi

12661905_10206802983487282_4692741419621169605_n
Sungainya masih jernih

 

 

Lanjutan dari cerita  sebelumnya ya. Nah sorenya habis ngos-ngosan ngiterin Kebun Raya Cibodas dan pas-pas nya hujan kami memutuskan ke Bumi Perkemahan Mandalawangi yang letaknya nggak lebih dari 100 meter dari Kebun Raya Cibodas. Sebelumnya kami udah google katanya disini bisa nyewa tenda. Setelah celingak-celinguk sambil nanya-nanya ternyata memang ada  penyewaan itu. Kami ketemu Kang Angus yang langsung nawarin tenda sama terpalnya dengan harga 150 K/malam. Harga itu sudah termasuk tenda, terpal dan biaya masuk Mandalawangi. Tendanya kapasitas 3- 4 orang, jadi lumayan lega dipakai cuma untuk berdua.

Dari rumah kami memang udah bawa nesting, kompor camping sama peralatan makan. Kalau nggak mau  masak sih sebenernya bisa aja. Lah wong, didaerah itu banyak warung. Tapi nggak seru aja, masa udah jauh-jauh mau camping makananya beli. Hihihi. Saya juga bawa rendang dari rumah, kalau yang ini ribet soalnya kalau masak sendiri. Alasan sebenarnya sih karena nggak bisa masak rendang… ups ketahuan. Wakakak.

Kami ambil spot buat nge-camp depan sungai persis. Biar gampang kalau butuh apa-apa terutama yang berhubungan dengan air. Tahu sendiri kan air adalah sendi kehidupan *ngomong apa seh… >_<. Ditambah lagi kalau deket sungai terus denger suara alirannya jadi berasa adem dan tenang deh. Mau wudhu, cuci-cuci nesting juga gampang. Hihihi. Sebelum gelap kami cari kayu bakar disekitar situ.Lagi-lagi kalau mau beli bisa aja, tapi ya apa serunya. Mending nyari ranting sama buah pinusnya, sambil jalan-jalan menyusuri bumi perkemahan. Soalnya di Mandalawangi ini nggak cuma  bumi perkemahan aja, tapi ada juga danau yang bisa dikelilingi sama perahu kecil yang satu keliling putaran harus bayar 25K/perahu. Pastikan punya kekuatan dan gaya navigasi yang mumpuni ya, soalnya susah-susah gampang.

Sebelah danau ada yang namanya Rumah Korea, dan gazebo di tengah danau yang difungsikan untuk mushola. Cantik loh 😀 Selain camping, disini bisa flying fox, paint ball, fun games, company gathering deelel. Sebenarnya ada juga yang namanya rumah kayu, tempat untuk nginep kalau misalnya nggak mau pakai tenda. Jadi mirip guest house gitu. Cuman agak masuk ke dalam dan banyak nyamuknya. Yah pilihan, tetap ada ditangan anda sih and tergantung budget juga. Tapi jujur ya, sebenarnya camping disini nggak mahal-mahal amat. Makanan pun masih murah-murah. Daripada bosen ke  mall mendingan sekali-kali maen ke alam bebas deh.

Awalnya saya mengira akan banyak anak-anak alay yang akan nge camp disini. Untungnya nggak sebanyak perkiraan saya. Kebanyakan malah berkeluarga kok yang bawa anak atau istrinya. Salut sih, bahkan ada  yang masih bayi dibawa ke alam begini, jadi agar bisa lebih mengenal dan sayang sama alam . Kalau anak alay nggak mau kali yah camping, mereka nggak mau ribet maunya ke mall aja, ups.

12705412_10206802980287202_4749710949904318784_n
Masaknya sih biasa, rasanya yang luar biasa
12650960_10206802979807190_3677797498548610855_n
Mushola ditengah danau
12669441_10206802981887242_7840515688343012905_n
spot yang pas buat camping
12645150_10206802982207250_6498679593239566095_n
Dayung terus nak, sampai dermaga sana 😀 (Kata ayah)
12705174_10206802979367179_5350982690269704733_n
Rumah kayu Mandalawangi

 

 

Seru-Seruan di Kebun Raya Cibodas

Libur Imlek kemaren saya dan suam memutuskan untuk jalan-jalan ke Kebun Raya Cibodas plus nge-camp di bumi perkemahan Mandalawangi. Sebenernya dulu waktu masa-masa kuliah praktek kami kesini sih, tapi nggak pernah menginjakan kaki masuk ke Kebun Raya Cibodas atau camping di bumi perkemahan Mandalawangi. Alasannya cuma satu: Bayar!!! Hahaha. Maklum dulu namanya mahasiswa maunya serba murah kalau bisa gratis sekalian.

Dari Jakarta hari Sabtu kami berangkat dari rumah jam 7 pagi, lewat tol sampai ke Ciawi lumayan macet sejam. Dari Ciawi ke Cianjur sih lancar aja jam 11 kurang udah sampai tuh. Itupun karena kami sempet nyasar jalan terus. Nah dipintu gerbang itu kami bayar karcis retribusi yang berlapis-lapis. Mungkin karena wilayahnya berada di dua Kabupaten kali yak. Jadi di gerbang pintu masuk bayar 5K/orang, setelah itu mobil 10K/mobil. Nah saat kami parkir lagi didepan kebun raya bayar lagi 10K. Masuk ke Kebun Raya 9,5K/orang. Ke Mandalawangi 25k/orang. Parkir depan Bumi perkemahan eh bayar lagi 10K/mobil. Totalnya itung aja sendiri yak.

Mirip Autum di UK yah
Mirip Autum di UK yah

Pertama kali masuk ke Kebun Raya Cibodas, saya langsung tersepona. Cantik banget loh, nggak kalah sama taman-taman yang ada di Eropa. Apalagi ada daun-daun yang menguning berasa autumn. Udah gitu disini juga ada tempat outbondnya juga kayak flying fox, jalan diatas titian kayu (apa sih itu istilahnya) deelelnya. Banyak banget anak TK yang lagi outbond disitu.  Awalnya kami cuma mau muter-muter nyari Bunga Bangkai yang fenomenal itu gara-gara ditimpuk sama pengunjung yang alay and nggak bertanggung jawab akhirnya jadi patah deh. Ternyata sepanjang jalan nemu yang nggak biasa. Bangunan kantornya yang klasik kayak rumah-rumah di Eropa jaman dulu, plus banyak banget air terjun dan sungai mini yang menambah syahdu. Udara dingin plus angin sepoi-sepoi pas banget buat refresh otak deh. Kami juga nemu guest house yang cantik banget arsitekturnya asik banget buat foto-foto, rumah nephentes yang mungil nan cantik dan water fountain yang cantik. Jangan lupa mampir juga ke taman lumut disebelah Bunga bangkai ya. Serunya disini nggak terlalu rame seperti di Kebun Raya Bogor. Kalau di KRB mobil aja bisa masuk, bukannya dapet yang udara seger malah berebut tempat nyari parkiran mobil di dalam.

Mau outbond juga bisa :D
Mau outbond juga bisa 😀
Arsitekturnya cantik
Arsitekturnya cantik

Berhubung kami merasa kuat (padahal tepar juga) jadi nggak naik bus yang disedian sama pengelola. Sejauh mata memandang sejauh juga kami berjalan. hahaha. Kalau capek atau laper disetiap sudutnya ada yang jual makanan ringan kok atau ke kantin juga boleh. Tapi lebih seru lagi kalau bawa bekel terus dimakan dibawah pohon sambil menikmati alam. Kalau di peta rasa-rasanya dari tempat satu ke tempat yang lain itu deket tapi ternyata lumayan juga. Itu kami rasain waktu kami mau nyari air terjun Ciismun. Itupun untung ditunjukin sama penduduk lokal yang lagi nyari kayu. Jangan salah nenek-nenek disini kuat-kuat loh. Mereka masih tergantung sama kayu bakar, jadi mereka nyari ranting-ranting sampai di kebun raya. Nggak tahu juga sih itu masuknya lewat mana, makanya jangan nanya tentang ini yak. Hehehe. Akhirnya sampailah kami ke air terjun yang lumayan rame. Nggak jadi basah-basahan atau maen air… foto-foto aja abis itu ngabur jalan lagi, Hahaha. Jalannya jauh bener giliran nyampe nggak sampai 10 menit. Hihihi. Habis dari air terjun Ciismun kami akhirnya memutar and nemu Taman sakura. Tempatnya cantik deh. Jadi di situ ada jembatan yang dialiri air sungai jadi kesannya kayak air terjun gitu. Anak-anak kecil suka banget maen disitu deh.

Kebun Raya Cibodas mungkin nggak seterkenal Kebun Raya Bogor,tapi menurut saya lebih nyaman disini, lebih tertata, lebih sepi dan lebih nyaman. Sayangnya perjalanan muter-muter saya di KRC harus disudahi karena hujan gede dan kami juga harus nyari tempat nge-camp di Mandalawangi.

Cerita selanjutnya yah 😀

Tips jalan-jalan bareng pasangan

Pernah nggak sih ngebayangin bakal jalan-jalan di Eropa bareng sang Ke?
entah sang Kekasih entah sang Kekanan atau Kekiri . Nggak nyambung ya, abaikan! *Kibasjilbab
Well, saya nggak pernah sama sekali.
Cita-cita saya emang jalan-jalan ke berbagai negara kalau perlu sampai keliling dunia, tapi nggak pernah tuh sedetikpun bayangan bakal jalan-jalannya sama suami :p
Angan-angannya malah dulu gini, jalannya bareng temen-temen eh terus ketemu sama cowok asli sana atau cowok yang lagi backapakeran juga terus kita jalan bareng, nyasar bareng, cerita bareng, terus benih-benih cinta muncul gitu deh. Wakakak. Sempet cinlok sih pernah, tapi cuma bentar doank, nggak nyampe yang gimana juga. Cuma bumbu jalan-jalan. Maklum kena virusnya film-film sama buku-buku romantis. Hihihi

Jadi gini ceritanya disela ngerjain disertasi kemaren saya dan suami merencanakan jalan-jalan ke empat negara hehehe
Harusnya sih jangan ditiru ya, udah tahu harusnya otak dipakai buat ngerjain disertasi eh malah ngabur. Hahaha
Itu karena tiket kepulangan saya sudah diatur sama kantor pas banget selesai deadline disertasi. Daripada nggak bisa sama sekali, mending nekat aja. Hihihi.
Insya Allah lulus kok … Amien Ya Allah.

Yap, total perjalanan cuma 9 hari tapi udah keliling ke 4 negara. Hehehe, kebayang donk gempor dan kejar-kejarannya gimana sama yang namanya waktu. Kalau dibilang bulan madu, hemmm nggak juga ya. Kalau setau saya itu kan bulan madu kita cuma leyeh-leyeh, santai-santai, candle light dinner. Ini kagak… kagak ada sama sekali. Hahaha Style jalan-jalannya masih sama kok, ngejar-ngejar bus atau kereta, nyasar salah arah karena nggak ikutan tur, jalan kaki sampai gempor, makan dipinggiran, boro-boro candle light dinner. Sempet sih makan agak mahalan dikit tapi kagak ada lilinnya, nggak pas lagi di lidah. Abis itu balik lagi ke makanan jalanan.

Misua memandang takjub istrinya yg hiperaktif :p
Misua memandang takjub istrinya yg hiperaktif :p

Sebelum saya loncat cerita ke negara mana saja maennya, saya kasih dulu tipsnya jalan sama pasangan ya. Well, bener deh kalau jalan sama pasangan itu beda. Biar kita kompak selama dijalan saya kasih sedikit tipsnya. Walaupun sempet argue juga.. hahaha

1. Satukan visi misi tujuannya jalan-jalan nya apa, stylenya apa, budgetnya berapa. Ini tetep, soalnya kalau disamain visi misinya dari awal bakal argue mulu dijalan.
Misal nih, yang satu pengen jalan-jalan santai, satunya lagi pengen jalan-jalannya speednya cepet. Otomatis bakal berantem mulu tuh. Untungnya sih suami saya nurut-nurut aja dengan itinerary saya.

2. Hitung cermat saat belanja. Yang namanya cewek pasti pengen aja semua dibeli. Kalau ada duitnya sih nggak masalah. Nah, kalau backpacker kere kayak saya ya harus cermat-cermat itungnya. Nah, sebelum perjalanan saat emosi dan mood sedang stabil, bilang deh ke pasangan buat cegah saya kalau mau belanja aneh-aneh yang nggak penting. Soalnya kalau udah kejadian pasti saya bakal keras kepala, entar ngambek. Tapi nggak apa-apa, itu perlu deh buat ngerem hasrat belanja saya. Biasanya baru sadar barang itu nggak penting buat dibeli giliran udah pulang dan duit udah abis. Hehehe.

3. Bicarakan mau menginap di hotel, hostel atau yang lainnya. Kalau saya, karena jalan cuma berdua gini dan ingin suasana yang tenang lebih milih hotel. Walaupun agak mahal tapi tenang kalau mau ngapa-ngapain *eh. Soalnya gini loh kalau pasangan kan kadang butuh yang privasi and ketenangan. Kalau ramean dengan teman-teman saya memang lebih hostel, apalagi kalau pengin sekalian cuci mata and nambah temen (apalagi kalau ada yang ganteng, hihihi) kalau hostel memang lebih cocok.

4. Barang Bawaan. Well, kalau boleh jujur bagian yang paling enak kalau jalan sama pasangan adalah bawaan kita bisa berkurang, kan ada pasangan (Ini kalau kamu cewek yaaa). Soalnya kita bakal bisa ber argue kalau cowok kan lebih kuat, lebih keker, jadi harus bisa bawa yang lebih berat donk. Hihihi. Nah, kalau jalan sama temen mau barang banyak, mau barang dikit ya tanggung sendirilah. Saya anaknya itu berantakan, dan bisa dibilang ceroboh. Kadang nggak bisa ngatur barang bawaan, suka mauk-masukin sendiri. Nah kalau jalan sama suami itu, malah suami saya yang tersayang yang menata semua barang saya biar muat di tas atau koper. Saya cuma ngeluarin barang yang ingin saya pakai aja. Hihihi.

5. Debat tentang arah. Pernah donk ngalamin beginian, apalagi ke tempat yang belum pernah dikunjungi. Saya itu orangnya suka disorientasi arah. Kalau sama temen-temen cewek biasanya saya iya-iya aja ngikut kemana. Tapi kadang kalau jalan sama pasangan itu sifat keras kepala saya itu muncul, entah kenapa. Nah, disaat itulah biasanya jadi debat tuh soal jalan ke arah mana. Padahal udah tahu suka nyasar sendiri. Nah makanya, kalau emosi saya lagi stabil, saya selalu inget-inget lagi buat ngikutin kata pasangan kalau masalah arah. Hihihi.

6. Siapin baju cantik (buat cewek) buat nge-date. Jalan-jalan ngegembel bukan berarti baju kita juga kayak gembel. Apalagi kalau tempatnya spesial. Makanya saya bela-belain bawa baju cantik buat foto-foto bareng misua. Kapan lagi coba kesempatan kayak gini nggak bakal dateng sering. Mungkin bisa kesana lagi tapi mungkin keadaannya udah beda. Makanya baju itu juga penting. Pilih baju yang cantik, tapi ringan dibawa. Kemaren minimal satu negara harus ganti satu baju. Walaupun pada akhirnya kekurangan baju, tapi paling tidak foto-foto kita bakal tetap bagus. Hehehe

7. Siapin peralatan fotography lengkap. Well, saya termasuk orang yang narsis. Dimanapun suka foto,nyambung yang tadi diatas. Bawa baju yang bagus ya buat foto. Karena kami jalan cuma berdua akhirnya saya bawa tripod dan memory card kapasitas besar. Nggak mungkin soalnya harus minta tolong difotoin sama orang lain mulu kalau mau foto. Apalagi kalau nggak ada orang. Hehehe

8. Kenali kondisi tubuh masing-masing dan saling mengingatkan. Maksudnya ini buat jaga-jaga. Beda tempat, beda cuaca, beda makanan kadang mempengaruhi kondisi badan kita. Nah karena itu harus bawa obat-obatan dasar. Kalau kemana-mana saya selalu bawa tolak angin dan minyak kayu putih. Itu pengobatan dasar buat saya. Suamipun gitu Kondisi tubuh seseorang kan kita sendiri yang tahu. Jangan sampai giliran mau happy-happy malah sakit, ih nggak banget deh.

Cerita ke empat negaranya abis ini yah. Hehehe

Hidden Place for Sweet escape : Jodrell Bank Discovery Centre

Dipagi yang cerah di musim spring, saya dapet surat cinta dari supervisor.
Ah indah sekali isinya, sampai dada saya berdenyut-denyut.
Isinya revisi sama jurnal-jurnal yang harus saya baca.
Oh supervisor tercintaku.
Duduk depan komputer selama 3 jam, akhirnya pusingnya bukan main.
Ternyata saya kelaparan dan otak perlu refresh sejenak.

Okeh, refresh otaknya cerita tentang jalan-jalan lagi aja yak.
Jadi waktu hari Minggu tanggal 25 May kemaren saya bersama tiga orang teman saya pergi ke Jodrell Bank Discovery Centre.
Jadi tempat ini adalah pusat penelitian bintang dan jagat raya dan yang lebih menarik lagi, disini ada telescope yang guede banget.
Namanya Lovell telescope. Jadi mirip-mirip Boscha yang di Bandung itu loh dibawah naungan ITB. Kedudukannya pun sama, Jodrell Bank dibawah naungan University of Manchester, tempat dimana saya mengais ilmu sekarang. Loh kok kebanyakan “jadi” nya yak :p

welcome :D
welcome 😀

Jadi saya diajak teman saya Hesti yang belajar ilmu astronomi. Minggu kemaren ada semacam Cheshire Science Festival 2014.
dari Manchester kami naik kereta ke Gostrey, tiketnya £ 6,6 return. Sampai di Gostrey kami tak tahu arah. Hestipun yang sudah pernah kesini nggak ngerti arah juga dan disitu sepi karena di country side. Ada mobil cuma satu-dua atau orang yang lagi sepedaan. Disambut hujan pulak. Akhirnya kami nanya orang di ranch yang lagi ngurusin kuda. Dia bilang lurus aja nemu gereja, belok kanan terus… terus… yah sekitar 2 miles. Gubrak, lumayan juga yak. Hahaha. Coba itu si mbaknya minjemin kita kudanya buat kesana, Hehehe.

Lovell telescope ^^ and pelajar Indonesia
Lovell telescope ^^ and pelajar Indonesia

Wilayah ini sepi, tapi cantik. Bentuk rumahnya berbeda dengan rata-rata rumah yang di Manchester. Rumahnya luas, cantik dan tertata rapih. kata Hesti sih, daerah ini daerahnya orang kaya dan rata-rata pemain bola rumahnya disini. Kalau yang tinggal di kota Manchesternya cuma orang kebanyakan dengan penghasilan rata-rata. Mungkin ada benernya juga sih. Di teras rumah mereka kebanyakan merk mobil bagus. Sayangnya kita nggak tahu rumah pemain bolanya yang mana, kali bisa minta tanda tangan. Hehehe, ngarep*

Hujan kk !!!
Hujan kk !!!

Setelah berjalan kira-kira sejaman dan berdebat tentang arah sampai hujan, akhirnya kami sampai, yeay. Ternyata lumayan jauh ya boo!
Biaya masuknya cuma £5 buat student dan kami adalah orang Asia sendiri. Karena ini Science festival yang modelnya pameran tentang luar angkasa, saya cuma bisa melongo doank. Disitu ada batu dari bulan, meteorit, and pengamatan bintang real time loh. Dipaksa Hesti suruh nanya apa aja. Yah maklum saya orang awam, jadi pertanyaan saya pun yang ringan-ringan aja tapi sayangnya penjelasannya yang nggak ringan. Hahaha.

Btw, ternyata batu kryptonite yang kayak di Superman ternyata nyata adanya loh,cuma warnanya nggak ijo. Terus bintang-bintang yang teramati sekarang ini, sebenarnya itu adalah bintang 25 juta tahun cahaya yang lalu, karena saking jauhnya. Ada juga planet yang susunannya diamond semua loh. Kan udah pada tahu kali yak, kalau di Bahasa Inggris itu nyebutnya Milky Way Galaxy, kalau di Indonesia nyebutnya Galaksi Bima Sakti dan nama itu pemberian Soekarno loh. Katanya sih emang tergantung culture masing-masing negara
pertanyaan saya selanjutnya adalah, gimana keadaan bintang yang senyata-nyatanya sekarang ini? Jangan-jangan dia udah berevolusi atau jadi apa gitu kek. Mungkin ada alien juga kali yak. Hahaha. Nggak tahulah. Bisa mendeteksi seperti itu saja menurut saya udah hebat banget.

Sayangnya nih yah, kebanyakan scientist di sini Atheis atau tidak percaya Tuhan. Hesti saja takut di cuci otaknya. Karena menurut mereka adanya bumi ini dan seisinya itu karena adanya Big Bang theory atau hukum fisika lainnya. Jadi alam semesta ini ya ada karena ya udah ada aja. Kasarnya gitu kali yak.

Hihihi, aneh juga sih. Walaupun saya nggak pinter-pinter amat tapi saya bisa kok mikir pakai logika. Well, gini aja sih. Dunia ini yang gede segede-gedenya dunia, setiap planet, bintang, punya orbit nya masing-masing dan punya keunikan sendiri-sendiri kalau nggak ada yang ngatur pasti hancur. Pada mau seenaknya jalan-jalan sendiri, nubruk sana-nubruk sini, karena nggak ada sistem. Organisasi saja harus punya sistem, nah siapa yang buat sistemnya. Kalau organisasi yang buat system ya manusia. Analogi yang paling gampang deh, adanya buku itu bukan ujug-ujug ada bukan, pasti ada yang bikin. nah kreatornya buku itu manusia.

Nah, kalau bumi dan sistem tata surya siapa lagi yang bisa bikin semua itu, ya jawabannya cuma satu: TUHAN.

Back to Jodrell lagi yak, selain science festival, pemandangan sekitarnya nggak kalah bagus loh. Sebelum kami masuk ke gerbang Jodrell, kami disambut sama puluhan sapi yang unyu-unyu. Pengin deh meluk satu-satu sayang dipagari :p. Suasana countrysidenya berasa banget, disitu ada taman yang lumayan besar buat kumpul keluarga dan ada peternakan lebahnya juga loh. Sayangnya satu, sepanjang hari hujan mulu.

Hi sapi :D
Hi sapi 😀

Satu yang saya suka disini, orang tua disini itu suka banget ngajak anak-anaknya maen ke tempat seperti ini atau museum dibanding mall seperti kebanyakan orang tua di Jakarta. Jadi keingintahuan mereka akan science dan alam sekitar jadi tinggi. Yang seperti ini nih patut dicontoh.

Jodrell Bank ini didirikan jauh setelah Boscha di Bandung, tapi sekarnag malah lebih maju. Coba kalau Boscha di perbaiki manajemennya saya yakin bisa maju juga tuh.

Mau deh kalau disuruh bolak-balik ke tempat ini tiap minggu. Tempatnya asri, bisa buat refresh otak, nambah ilmu lagi. Perfect place for escape 😀

Peaceful place :)
Peaceful place 🙂

Lake District, National Park terbesar di England

Kalau selama ini England terkenal dengan wisata kota, jangan lupa sekali-kali main ke wisata alam. Saya dan beberapa teman kemaren, maen ke danau terbesar di England loh. Namanya Lake district, slogannya Breathe Deeper. Kayaknya sih kurang cocok slogannya ini, harusnya diganti jadi Sleep deeper :p . Soalnya waktu saya kesana yang awalnya cuma duduk dibawah pohon cherry blossom, eh tiba-tiba ngantuk, tiba-tiba tidur, sampai harus dibangunin sama temen. Bener deh, asik banget tempatnya, bersih, udaranya sejuk, dingin tapi nggak dingin-dingin amat, tempatnya cantik dan ada jalur trackingnya juga.

Cherry blossom beneath my sky
Cherry blossom beneath my sky

Dari Manchester saya naik kereta ke Windermere, kemaren sekitar £12 pp. Dari flat berangkat jam 5 subuh jalan kaki ke station, untung ada temennya. Lagian jalan kaki di pagi buta disini udah terang sih, maklum udah spring. Awalnya ngantuk banget, tapi giliran udah sampai. Wow, seneng deh 😀
Nyampe sana sekitar jam 9 pagi dan masih sepi. Terus kita lihat ada banyak kapal-kapal keren parkir disitu. Setelah berdebat tentang apakah kita akan keliling danau yang luasnya nggak ketulungan sambil nyemplunk dan dijawab TIDAK tentu saja. Hahaha. Awalnya tergoda sih gimana nggak coba, danaunya bersih, banyak hewan-hewan seperti bebek, burung-burung yang entah jenis apa dan sepertinya nggak dalem. Well, walaupun perkiraan kita salah juga. Danaunya dalam banget boo! Bisa sih berenang, tapi masalahnya airnya lagi dingin sedingin-dinginnya. Kalau yang mau uji nyali sih monggoh saja.

20140415_135212

Breathe deeper :D
Breathe deeper 😀

Akhirnya kita menjatuhkan pilihan buat rowing saja. Awalnya Bayu gaya-gayaan mau rowing seharian sampe nanya mas-mas penjaganya, ya tentu saja dia ngakak. Kita aja melongo dan lagi-lagi kita berkata TIDAK untuk rowing seharian. Gila aja, soalnya kalau nih misalnya pengin pipis pas ditengah-tengah danau, terus gimana coba, nggak mungkin kan ada wc disana. Itu aja sih alasannya. Hihihi.
Itu aja untung ketemu temen yang dari Cina, dan akhirnya gabung sama kita, jadi kita berempat rowing £23 buat sejam aja. Awalnya sih kapal kayu yang kecil itu kelihatnnya gampang kalau didayung, tapi ternyata boo, suseh bener. Bayu sama entahlah siapa namanya cowo dari Cina itu, lupa saya namanya, mereka bukannya dayung ke tengah eh malah cuma muter-muter dipinggir aja. Sampai kita diketawain orang-orang dan si mas-mas sampe teriak-teriak. Gini! Gitu! Saya sama Hesti cuma bisa ngakak ngeliat mereka berdua.

Dayung terus bay :p
Dayung terus bay :p

Kami dikasih peta seuprit rute yang bisa dilewati, jangan sampai keluar dari balon-balon merah katanya. Kirain ke tengah aja nggak bakal sampai, eh ternyata bisa loh boo! Walaupun sampai mau nabrak dan ditabrak kapal berkali-kali. Hihihi. Hesti yang jago men-direct, kalau saya sekali men-direct eh langsung mau nabrak. Jadi saya nggak pantes buat jadi guide. Hihihi. Akhirnya kami gantian ngedayung, eh ternyata emang susah juga loh. Berat dayung kayunya. Ini kalau lama-lama bisa berotot nih lengan. Tapi rasa capek terobati dengan cantiknya pemandangan sekitar 😀

Habis rowing dan makan siang kami memutuskan untuk jalan-jalan. Awalnya sih mau ikut tour kapal tapi kok mahal ya, akhirnya kita jalan-jalan nyisir danau, terus dikasih tau kalau ada feri yang menyebrang ke pulau. Nyisir danau juga seru loh, kita bakalan lihat peternakan domba, eh jadi inget Shaun The Sheep. Lucu deh.

Nah ternyata dan ternyata, nyebrang pakai feri ini murah banget cuma 50 p, jadi pp cuma £1. Emang sih, kita bakal bareng sama mobil, motor, sepeda, tapi yang penting kan murah. Nah dipulau ini kami bisa tracking dan tidur Bunga-bunga cherry blossom juga lagi bermekaran, nambah indah tempat ini deh.

Cherry Blossom :*
Cherry Blossom :*

Banyak keluarga yang piknik kesini, sambil bawa tenda ataupun cuma sekedar tracking dan sepedaan. Kamera saya sempat rusak, jadi nggak bisa ambil foto banyak. Sedih, hu hu hu. Buat tip aja, kalau bisa kesini bawa bekel sendiri, kalau pas di pulaunya, nggak bakal ada yang jual makanan ataupun cafe.

Nanti kesini lagi ah, masih banyak yang belum diexplore 😀

Cyprus negeri cantik yang jadi rebutan (Kritou Terra & Vasilikon Winery)

Ada yang pernah dengar negeri Cyprus belum? Wah, kalau belum sini saya kasih tahu. Saya juga bisa dibilang nggak gaul juga sebenarnya sih. baru tahu ada negara ini giliran personal programme administrator saya ngasih tahu bakal ada yang namanya field trip ke Cyprus, antuasias banget dan dengan dodolnya saya malah nanya “Cyprus itu dimana ya Sir?” Jadilah beliau menjelaskan saya sampai nunjukin peta. Hahaha. Awalnya saya cuma mengernyitkan dahi, negara kecil begitu apa bagusnya. Beuh saya berasa ditampar setelah lihat langsung kesana. Negaranya beneran cantik loh, pantes aja jadi rebutan Turki and Cyprus dan sebelumnya jadi rebutan Persia, Yunani, bahkan Inggris.

Ah agak membingungkan awalnya karena didalam satu pulau ini ada dua negara yang ngaku-ngaku punya hak disini. Pertama ya negara Cyprus sendiri dan yang kedua Turki.

5 hari pertama saya dan teman-teman tinggal diperkampungan daerah Kritou Terra. Kampung ini populasinya cuma 45 orang kebanyakan orang tua semua, kakek-kakek and nenek-nenek semua gitu. Rata-rata udah pensiun kalaupun ada yang kerja cuma berkebun dari olive dan bikin selai. Walaupun begitu kampungnya asri loh, terawat, bersih walaupun banyak rumah kosong. Kalo mau nyari kosan atau kontrakan yang murah disini aja :p dan yang jelas makanannya pun enak

Agenda saya disana super sibuk disana, sekamar bertiga dan kami bekerjasama dengan Cyprus Environmental Studies Centre. Bikin development project, tracking ke taman nasional, pantai, makan eskrim and berjemur 😀

Kritou Terra :3
Kritou Terra :3

Walaupun begitu saya seneng deh memperhatikan kehidupan orang-orang disini. Para kakek ini kalau siang suka ngumpul disebuah warung di desa itu, mereka selalu menyapa dan tersenyum. Pernah suatu ketika ada pasangan suami istri yang mungkin bisa dibilang agak kekurangan, mereka tinggal berdua. Saya dan dua orang teman saya diajak masuk kerumahnya, disuguhi roti ataupun teh, tapi rasanya tak tega karena melihat rumah dan keadaan mereka saja, sepertinya masih kekurangan. Teman saya, Mohammed ngasih uang sama mereka, tapi awalnya nggak mau loh. Kami harus setengah memaksa. Waktu, itu kami lihat dibelakang kebunnya ada pohon jeruk yang sedang berbuah, eh malah kami diberi satu plastik jeruk. Well, kebaikan itu tidak bisa dinilai dengan uang teman karena yang sulit adalah saat kekurangan pun mereka masih ikhlas untuk berbagi, walaupun itu sederhana. Saya sendiripun kadang masih suka berasa sangat selfish.

Menurut Lindoln, tamu-tamu seperti kami ini sedikit banyak membantu perekonomian didesa ini. Rumah-rumah disewakan, mereka bisa berjualan makanan, mereka ada penghasilan dan yang terpenting ada sedikit nafas disini. Tak disangka kehadiran kami begitu berarti.

Next trip. Vasilikon Winery alias pabrik Wine Vasilikon

Ini pertama kalinya saya masuk ke pabrik wine. Yah, budaya orang disini memang minum wine dan yang saya lihat pabrik ini cukup membantu petani anggur sekitar loh, terlepas dari halal atau haram yah. Karena biasanya kalau petani anggur ini menjual masih dalam bentuk anggur glondongan, akan cepet busuk dan nilainya juga kecil.
Dengan jadi wine, mereka mendapatkan harga yang standard.

Vasilikon Winery
Vasilikon Winery

Didalam pabrik ini juga ada museum alat-alat pembuat wine tradisional jaman dahulu dan alat pertanian. Pemandangan disini pun tak kalah elok. Apalagi pas spring gini, rasanya pas aja. Dingin, tapi matahari bersinar cerah 😀
Well, setelah tour kami diajak minum wine gratis loh sambil makan keju. Saya abis, 2 botol, botol air mineral maksudnya boo! Ada kejadian yang menurut saya lucu waktu pas itu, ada teman saya sesama orang Indonesia yang muslim tapi minum wine. Teman saya Amir dari Malaysia dan Mohammed dari Arab bilang kepada saya
“Tika itu bilangin temennya donk, kalau wine itu haram!” ditambah lagi kata Mansour jahannam, Hahaha. Saya cuma ketawa ngakak.

Saya bilang kita itu sudah sama-sama gede, kalau orang yang mengaku agamanya Islam pasti tahu mana yang haram dan halal. Perbedaannya adalah mereka practise atau nggak. Itu saja, dan saya nggak mau sok-sok an bilang ke temen Indonesia saya yang muslim itu. Apalagi di lingkup negara bebas gini. Hidih, entar malah yang ada kita berantem lagi 😛 Mungkin dia begitu, biar gaul, mungkin. Tapi percaya deh, nggak minum aja saya bisa gaul kok. Hehehe

Gereja yang berubah jadi masjid di Cyprus

Namanya sekarang Lala Mustafa Pasa Camil mosque.
Kali ini saya jalan-jalan bareng temen kampus plus dosen-dosenya. Cuaca yang cerah, arsitektur yang keren makanan yang enak dan murah dibanding di Greece side bikin saya betah lama-lama disini sebenarnya. Well, saya belum cerita tentang Cyprus secara keseluruhan ya. Nanti yaaa, lagi pengin nulis ini yang ringan dulu ya. Kayaknya begadang tujuh hari tujuh malam nyeritain Cyprus juga nggak bakal abis-abis deh. Soalnya negara ini seru 😀
Ini ceritanya lagi rehat sejenak dari nulis essay, hehehe.

Namanya dulu itu Saint Nicholas’s Cathedral, nah waktu kependudukan jaman Ottoman berubah jadi Ayasofya (Saint Sophia) Mosque of Magusa. Tepatnya di Farmagusta, bagian Cyprus utara yang menjadi menjadi wilayah kekuasaan Turki.
Baru kali ini saya masuk ke gereja yang berubah menjadi masjid, rasanya ya campur aduk. Arsitekturnya keren didalamnya, selalu ada orang yang mengaji, emm terus apa lagi ya, rasanya adem bener deh didalem, soalnya diluar panas. Wakakak *gaplok*. Jangan lupa nyempetin sholat disana bagi yang muslim, bagi yang non muslim foto-foto sambil kayang juga boleh, tapi di luar :p

Dari belakang masjid
Dari belakang masjid
Rumah dekat masjid
Rumah dekat masjid
Masjid Lala Mustafa Pasa Camil
Masjid Lala Mustafa Pasa Camil
Arsitektur dalamnya :D
Arsitektur dalamnya 😀
dan sekitarnya
dan sekitarnya

Walaupun bangunan ini sekarang masjid, tapi bangunan disekitarnya juga nggak kalah indah loh. Jangan lupa nyobain eskrim disana 😀 Kemaren cuma dikasih waktu 1,5 jam buat eksplore jadi informasi yang saya dapet minim *alesan. Hehehe.

Tempat wisata ini rame loh. Kan udah nggak ada perang atau konflik lagi, jadi dari agama, atau suku bangsa manapun boleh kok maen kesini 😀

Real Viking at Jorvik Viking Festival, York, UK :D

Awalnya saya kurang tahu viking itu apa. Soalnya yang saya tahu viking itu pendukung salah satu grup sepakbola di Indonesia:p
Baru di UK aja jadi tahu viking itu apa, sampai ketemu orangnya langsung. Memang sih Viking Age udah berakhir, tapi bukan berarti mereka bangun dari kuburnya waktu saya ketemu mereka kan. Hahaha. Becanda.
Saya suka banget film-film kolosal, apalagi kalau backgroundnya masa lalu. Bangunannya, pakaiannya, perangnya, ceritanya terlihat keren buat saya. Nah pasti pernah donk lihat film-film yang backgroundnya orang-orang viking.
Nah, kalau mau lihat real Viking dan merasakan suasananya kita bisa dateng ke York loh. Setiap tahun mereka ngadain festival JORVIK VIKING FESTIVAL . Tahun ini diadain tanggal 15-23 Februari, dan kemaren tanggal 22 Februari saya kesana. Yeay!!!

Saya sudah beli tiket kereta sebulan sebelumnya, saya dapet £6.9 return pakai railcard. Planning itu penting, biar murah. Temen saya yang beli sehari sebelumnya harus menelan pil pahit gara-gara beli seminggu sebelumnya dapet £20. Bedanya jauh kan. Kereta ke York penuh, sampai ada beberapa orang yang harus berdiri. Saya kurang tahu sebabnya apa. Biasanya kalau kita beli tiket udah langsung dapet nomer kursinya juga. Masa, mereka jual tiket berdiri sih.

Festival dimulai jam 1 siang depan Minster Katedral. Tapi dari pagi udah banyak banget orang yang berkostum viking dijalan. Mereka nice loh, baik banget kalau dimintai foto dan mau berhenti dulu. Bahkan mau minjemin senjatanya buat foto. Hihihi. Karena menjadi viking itu menjadi kebanggan mereka. Sebelum ngalor-ngidul cerita festivalnya. Saya jelasin viking dulu deh secara garis besarnya. Viking itu pelaut utara dari keturunan Jerman, yang basisnya di Skandinavia (Denmark, Norwegia, dan Swedia modern) yang sekitar 400-an M mulai melakukan penyerbuan rutin melalui laut ke berbagai wilayah di Eropa, bahkan hingga ke Laut Tengah dengan menyerbu Sisilia dan Italia selatan. Viking mulai menyerang pesisir Atlantik Prancis selatan sekitar 400 M, dan juga pesisir timur Inggris. Nah setelah itu berkembang biaklah mereka menduduki negara-negara Eropa termasuk Inggris dan keturunanya masih ada sampai sekarang.

Parade Viking :D
Parade Viking 😀

 

Di Minster Katedral ini sudah berkumpul ratusan viking yang bersiap berparade dan berfoto. Bulu-bulu yang mereka pakai asli bulu serigala loh dan senjatanya pun asli. Yah walaupun mungkin nggak setajam dulu. Wanitanya pun cantik-cantik dengan pakaian khas Viking. Ah, saya berasa ikutan  shooting film. 

1

HI Viking, salam peace, love and travel :D
HI Viking, salam peace, love and travel 😀

 

Ah, menyenangkan rasanya bisa mengenal mereka,  Walaupun dulu mereka dikenal doyan perang, tapi mereka sekarang adalah bangsa yang ramah dan terbuka dengan siapa saja. Dan mereka ingin membuktikan kepada dunia bahwa mereka masih ada dan tetap exist sampai sekarang