Kalau mau pintar, maenlah ke museum!

Dimana museum di Indonesia yang ramai pengunjungnya. Kalau di Kota tua, Jakarta seperti Museum Fatahillah, Museum Wayang ataupun Museum Bank Indonesia saya yakin masih lumayan ramai sih. Saya sempat berkunjung kesana bareng mantan pacar sebelum terbang kesini. Hitung-hitung honeymoon ditengah ngejar-ngejar visa bulan September 2013. Ada yang mau sharing bagaimana kondisi museum kita? Mungkin jawabannya akan seragam, kurang terawat dan membosankan. Coba perhatikan deh museum Fatahillah yang jadi icon Kota Tua. Dengan membayar Rp. 5000 saya merasa seperti masuk ke rumah tua yang kurang terawat. Dibeberapa bagian banyak lantai kayu yang bolong-bolong dan kondisi objek yang dipamerkan tak kalah mengenaskan, berdebu, banyak bagian yang rusak dan itu-itu saja. Bisa diprediksi sekali kesana, pasti bosan dan ogah-ogahan kalau diajak masuk lagi. Sayang ya…

Museum Wayang yang saya kunjungi di sebelah Museum Fatahillah, saya anggap lebih beruntung. Dengan tiket yang sama kita bisa lihat koleksi wayang dari ujung Aceh sampai Papua. Display yang menarik, penerangan yang tepat, koleksi yang lengkap dan tertata apik dan bersih menjadikan museum ini menarik untuk dikunjungi. Dulu waktu pertunjukan wayang masih sering di kampung saya, saya sering diajak bapak untuk nonton. Walaupun saya nggak tahu dimana letak asiknya nonton bayangan dibalik kain putih saat malam hari, tapi museum wayang ini seperti membawa saya ke masa lalu yang menyenangkan dan menjadi bangga kalau ternyata masih ada terjaga adanya sampai sekarang.

Museum Wayang, Jakarta
Museum Wayang, Jakarta

Nampaknya kebiasaan maen ke museum masih jarang dilakukan oleh bangsa kita, termasuk saya kala itu. Bisa jadi karena dianggap kurang menarik, atau bagi sebagian masyarakat terlalu mahal atau mungkin saja memang masyarakat kita terlalu malas untuk melihat  “sejarah” bangsa kita sendiri. Mereka lebih suka ngemall atau nonton bioskop yang menurut mereka lebih keren walaupun lebih banyak ngabisin duit. 

Semenjak di Manchester dan menginjakkan kaki-kaki di kota-kota lain di UK, saya berusaha selalu maen ke museum. Saya merasa selalu menemukan hal yang menarik didalamnya. Bukan hanya isi museum itu sendiri, tapi belajar mengenai manusia-manusia yang berkunjung didalamnya. Kalau di Indonesia museum hanya rame pada saat weekend, tapi disini tidak. Hari-hari biasa pun banyak sekali pengunjungnya walaupun tidak sebanyak weekend.Banyak sekali  anak-anak sekolah yang didampingi gurunya maen ke museum. Mereka bebas bertanya dan meneliti. Sang guru akan membebaskan murid-muridnya mengeksplore apa yang mereka dapat dan menuliskannya. Tidak ada yang salah atau benar saat menuliskan apa yang mereka dapat. Sang guru akan  meng-guide anak-anak ini dibantu petugas museum. Akhirnya secara tidak sadar mereka telah belajar

Jangan bayangkan maen ke museum hanya lihat benda-benda dibelakang kaca dan mengamati saja. Ada berbagai acara yang memberikan kesempatan pengunjung untuk mengekplore lebih banyak terutama anak-anak. Menggambar, keterampilan tangan, story telling bahkan berkebun dan saya perhatikan anak-anak disini lebih banyak di museum saat weekend daripada ke mall, karena museum disini benar-benar tempat bermain sambil belajar. Mall disini jam 8 malam sudah tutup loh. Nggak kayak di Indonesia sampai tengah malam digeber terus.

National History Museum,London
National History Museum,London

Setiap orang tua disinipun aktif sekali membawa anaknya ke museum. Mereka dengan sabar menjawab pertanyaan anak-anaknya. Maen ke museum jadi aktifitas favorit keluarga. Sering saya melihat satu keluarga lengkap maen ke museum, bapak, ibu dan anak. Mau bawa berapa pun anak nggak masalah, karena sebagian besar museum disini GRATIS! kalau mau donasi silahkan.

Bosan? Ah tidak, serunya museum disini setiap beberapa minggu sekali ganti tema yang artinya objek yang dipamerkan akan ganti,  jadinya nggak akan bosan walaupun berkali-kali dikunjungi. Hobi saya kalau lagi suntuk maen ke Manchester Museum  yang dalam lingkungan kampus. Hihihi, lumayan kan cuci mata gratis sambil nambah ilmu.

British museum, London
British museum, London

Rasa penasaran pada sesuatu itu akan mendorong seseorang untuk belajar. Tidak hanya untuk orang tua, tapi anak-anak juga. Dengan maen ke museum rasa penasaran mereka terhadap sesuatu akan muncul karena melihat objek yang menarik dan ini akan mendorong mereka untuk belajar. Museum bukan lagi tempat yang kuno dan membosankan tapi tempat yang keren untuk dikunjungi.

Saya rasa ini salah satu faktor kenapa kita anggap orang-orang barat sana pinter-pinter. Kebiasaan dari kecil yang mendorong mereka mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Kita sebenarnya nggak kalah pinter loh. Hanya masalah kebiasaan aja sih 🙂

Hayuk, nilai positif yang bisa diambil dari maen ke museum ini semoga bisa diterapkan oleh keluarga-keluarga di Indonesia.

8 respons untuk ‘Kalau mau pintar, maenlah ke museum!

  1. Akuu juga suka ke museum lhoo mbak tikuuul~! gara-gara diajak bokap tiap akhir minggu sih, semua museum di jakarta udah khatam dari es-de, Hohoho!! btw museum gajah yang di jalan medan merdeka barat ituu udah keren lhoo! ada gedung baru di sampingnya 4 tingkat, sejuuk, bersih, dan suka ada event2 gitu, dan secara tampilan gak jauh beda sama gambar terakhirmu. ah pokoknya mah i love museum lah~ 🙂

    1. beuh bokapnya gaul euy, keren2. berarti km anak pinter. hehehe.
      aq malah belum pernah ke museum gajah man 😀
      asik donk kalo gitu, kesana ah *catetdiagenda*

      thanks infonya yak.

      1. nama aslinya museum pusat sih, cuma di depan museum ada patung gajah hadiah dari raja thailand buat indonesia. yups! nanti main2 kesana mbaak~! lokasinya pas di depan halte busway monas !

Tinggalkan komentar